Pengumuman

Universitas Darma Agung menggelar kuliah umum dengan tema "Kiat Menuju Pengacara Sukses dan Go Inter

Universitas Darma Agung menggelar kuliah umum

Admin UDA | Rabu, 24 Mei 2017 - 16:58:36 WIB | dibaca: 41018 pembaca

Ketua Umum YPDA/ISTP Ny Sariaty PR Siregar Br Pardede melalui Rektor Dr Jaminuddin Marbun SH MHum dalam pembukaan kuliah umum mengaku, bangga atas kedatangan pengacara kondang seperti Hotman Paris Hutapea.

"Ini salah satu misi UDA, yakni agar menjadi kampus yang bermutu,

menciptakan mahasiswa yang berkarakter, mandiri dan berkualitas, karena itu pihaknya mendatangkan pengacara top, agar mahasiswa dapat mencontoh dan menjadikan motivasi agar menjadi orang hebat, sukses, berkarakter dan mandiri," kata Jaminuddin saat memberikan kata sambutan dalam acara tersebut di Gedung Hermina Center UDA, Jumat (26/8).

Sementara itu, Hotman Paris Hutapea mengatakan, tujuannya datang ke Universitas Darma Agung (UDA) kecintaannya terhadap UDA dan acara keluarga.

Ia juga menuturkan ingin memberikan ceramah tentang pengalaman pribadinya dan kiat-kiat agar anak-anak mahasiswa dapat "go international" dan agar dapat menjadi pengacaraa sukses.

"Saya ingin para mahasiswa memliki motivasi menjadi pengacara top dan sukses, agar dapat punya mobil mewah 'Lamborghini'. Dan ini perlu dibagi pengalamannya," kata pengacara keluarga Ketua Umum Ny Sariaty PR Siregar Br Pardede ini.

Ia berharap, agar para anak-anak mahasiswa yang memilih jurusan hukum, agar dapat "go international", tetapi juga harus tahu ingin karir seperti apa, 'life is the choice'.

"Jika ingin mengabdi silahkan di daerah, tetapi jika ingin kaya harus pindah ke Jakarta. Jika ingin sukses, jangan hanya bermimpi tapi dibarengi dengan strategi. Karena disana ladangnya sangat subur, pengacara lokal jarang dapat menandinginya. Karena itu saya berharap rebut ladang minyak itu," bebernya.

Ia pun memberikan kiat sukses menjadi pengacara sukses. Hotman menyebutkan, sebanyak 100-200 orang pengacara di Jakarta didominasi warga negara asing (WNA), yang berasal dari Amerika, Singapura dan sebagainya.

Menurutnya, jam terbang atau pengalaman itu mutlak perlu. Kemudian harus berani bertindak ekstrim atau nekat, karena hampir semua orang sukses bermodalkan nekat. Sering membaca buku biografi orang sukses serta membaca buku-buku para mafia dunia, seperti Hitler. Serta kunci sukses menjadi pengacara juga bawaan bakat dari dalam kandungan.

"Jadi, jika ingin menjadi praktisi jangan melulu sekolah, bertitel panjang, itu nanti saja kalau sudah menjadi pengacara, tetapi memulai lah dengan nyali atau nekat. Dan juga kerja keras serta tahu arahnya mau kemana," ucapnya.

Selain modal nyali (nekat), lanjutnya, mimpi dan kerja keras, bahasa Inggris tentang hukum juga harus dipelajari. Bahasa Inggris ini berbeda dengan bahasa Inggris TOEFL."Jadi, mulailah membeli kamus bahasa Inggris tentang hukum dan baca koran setiap hari," sarannya kepada ribuan mahasiswa UDA yang memadati Hermina Center UDA.

Dikatakan, jika sudah menjadi praktisi, yang paling penting adalah membuka kantor pengacara. Tetapi, tidak bisa juga membuka kantor pengacara yang biasa-biasa saja.

"Satu lagi yang terpenting, jika ingin sukses dan top, minimum 5 tahun harus bisa masuk "the big international firm". Kemudian, perhatikan penampilan, karena busana juga perlu, sederhana tetapi rapi. Contohlah cara berpakaian orang Jepang. Kunci berikutnya adalah keras kepercayaan. Untuk menciptakan kepercayaan, jangan sekali-kali dengan rakus mencuri uang klien, karena pasti akan menyebar stigma negatif.

Ketua panitia Syawal Ari Siregar, SH SpN MM berharap mahasiswa UDA khususnya fakultas hokum dapat meniru beliau..